Siklus kehidupan manusia akan mencapai titik titik tertentu yang mau tidak mau pasti dilewati. Saat masa kecil, kita sekolah harus melewati kelas kecil dulu, TK, SD, SMP, SMA dst. Pada fase awal sekolah, kita ingin segera naik kelas, setelah kelas 6 ingin segera masuk SMP, setelah kelas 3 SMP ingin segera SMA dan seterusnya.

Setelah fase fase terlewat kita bisa mengatakan bahwa fase itu mudah, karena kita sdh melewatinya dengan sukses. Ketika kita ada dalam fase tertentu ingin segera berlalu karena ada masa sulit yang rasanya berat bagi kita.

Beberapa teman saat remaja, sangat membenci saat dia datang bulan (menstruasi), mengapa? Karena nyeri perut, nyeri kepala, nyeri pinggang, tidak sedikit juga yang mengatakan kenapa laki laki tidak mengalaminya. Seiring berjalannya waktu, semakin memahami mengapa perempuan menstruasi, mengapa nyeri di mana mana, bahkan bisa sampai pingsan.

Nah, kali ini kita akan membiacarakan fase yang tidak di harap harap seperti naik kelas, bahkan kalau bisa tertunda, karena ini menyangkut identitas diri sebagai wanita. Mengapa? Bukankah ketika menopause datang kita juga tetap wanita? Mengapa cemas, bahkan membuat orang datang ke dokter karena keluhan yang tidak jelas.

Mari kita mengenalinya, supaya kecemasan tidak lagi menghantui jika menopause hadir dalam kehidupan kita.

Sebelum menopause hadir ada fase perimenopause dengan ciri2 sbb :

  • Periode 42 sd 45 thn ( usia ini bervariasi )
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Terjadi gangguan ovulasi dengan produksi darah menstruasi lebih banyak karena terjadi penebalan dinding rahim.

Pada fase ini terjadi penurunan produksi sel telur.

Setelah berlangsung kira kira bisa 8 thn, maka periode berikutnya adalah menopause , yaitu penghentian permanen menstruasi setelah kehilangan ovarium selama 12 bulan. Usia rata rata memasuki perioe ini adalah 50 – 52 thn.  

Berikutnya adalah fase Menopause, adapun tanda dan gejalanya sbb :

  • Hot flashes, gejala yang khas pada menopause karena terjadi pelebaran pembuluh darah tubuh bagian atas
  • Berkeringat yang cukup intens
  • Gejala psikologi yang tidak menyenangkan
  • Akan lebih tidak nyaman jika situasi panas/ musim kemarau

Adapun gejala psikologis yang muncul :

  • Gejala depresi
  • Kesulitan memori
  • Kesulitan konsentrasi
  • Gangguan tidur
  • Gangguan emosi/cepat marah
  • Lekas marah
  • Penurunan minat sexual

Adapun efek kekurangan estrogen, pada mukosa urogynecologic (dinding saluran kemih dan vagina) :

  • Atrofi vagina yang menyebabkan kekeringan pada vagina
  • Atrofi mukosa uretra mengarah ke Pollakiuria (sering kencing)
  • Atrofi mukosa kandung kemih mengarah ke inkontinensia (BAK yg tidak terkontrol)

Dr Henry Hess memberikan petunjuk untuk menjalani masa ini, supaya setiap perempuan dapat mengelola gejalanya, sehingga tidak menganggu aktifitas sehari hari. Dari mengatur pola makan, jenis makanan, jumlah, kapan makan dan cara mengolah makanan dan minuman, yang mengandung gizi lengkap ( karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin), serta cukup minum air. Mengkonsumsi suplemen sangat menolong, suplemen yang membantu melenturkan pembuluh darah, multivitamin dan antioksidan. Hindari semua makanan berpengawet, menggunakan pewarna buatan, penyedap rasa, pemanis buatan, pangan dengan pestisida dan pangan dengan GMO.  Olah raga jangan dilupakan, karena hal ini sangat penting untuk relaksasi dan rekreasi.

Menurut Dr. Eva Szigethy, seorang psikiater untuk menolong depresi dan insomnisa dapat dibantu intervensi perilaku sbb :

1. Kurangi waktu Anda di tempat tidur

2. Bangun waktu yang sama setiap pagi

3. Jangan tidur kecuali Anda mengantuk

4. Jika Anda bangun bangun dari tempat tidur

Perubahan perilaku sangat membantu masa menopause ini dilewati dengan nyaman, semoga kita semua dapat mempersiapkannya dan melewati serta memberitahu yang lain bahwa masa menopause seperti fase hidup sebelumnya. Bedanya usia saja yang bertambah.(PU)

 

 

Artikel terkait :

Produk terkait :