Bell’s palsy, atau yang sering disebut orang Indonesia sebagai penyakit belpasi adalah kondisi lumpuhnya saraf wajah (saraf ketujuh atau saraf fasialis) akibat peradangan dan pembengkakan saraf yang mengontrol otot pada salah satu sisi wajah. Kondisi ini dapat muncul secara tiba-tiba, namun biasanya bersifat sementara.
Penyebab
Meskipun penyebab Bell’s palsy belum jelas, hal ini sering dikaitkan dengan infeksi virus. Saraf yang mengontrol otot-otot wajah anda melewati koridor sempit tulang dalam perjalanan ke wajah anda. Pada Bell's palsy, saraf tersebut menjadi meradang dan bengkak biasanya terkait dengan infeksi virus. Selain otot wajah, saraf mempengaruhi air mata, air liur, rasa dan tulang kecil di tengah telinga anda.
Gejala
Bell’s Palsy Bukan Stroke
Walaupun sepintas gejalanya mirip stroke, Bell’s palsy bukanlah penyakit stroke. Dikarenakan penyebab Bell’s palsy biasanya adalah infeksi virus (herpes, penyakit pernapasan, gondok, influenza, dan sejenisnya) serta paparan terhadap udara dingin di salah satu sisi wajah. Sementara penyebab stroke berhubungan dengan gangguan saraf akibat sumbatan pembuluh darah otak. Bell’s palsy sendiri tidak menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada tangan maupun kaki.
Penanganan
Seperti halnya penyakit Stroke, pasien Bell’s palsy juga disarankan ditangani dengan cepat, dalam waktu 72 jam, karena hasil penelitian menunjukkan hasil klinis yang buruk bila ditangani setelah 72 jam. Penanganan terhadap penyakit ini juga harus berhati-hati, karena bila tidak, maka syaraf yang seharusnya mempunyai kemampuan memperbaiki diri, akan mengalami pertumbuhan syaraf yang salah. Selain itu, penanganan yang tidak tepat juga bisa menyebabkan gerakan sinkinesis (Synkinesis adalah gerakan wajah abnormal yang bersifat tak disadari)
Pasien bell’s palsy akan sembuh dalam hitungan minggu atau bulan tergantung tingkat keparahan kelemahan wajah yang dialami. Tetap praktikkan gaya hidup sehat dengan rajin mengonsumsi makanan tinggi serat, rutin berolahraga, mengkonsumsi supplement yang dianjurkan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah kemungkinan terjadinya bell’s palsy.
Produk terkait :