Wabah cacar monyet dilaporkan ditemukan di 12 negara, berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bisa saja meluas ke negara-negara lainnya. Meskipun penyakit ini dapat sembuh sendiri, WHO mencatat rasio kematian tetap ada sebesar 3-6%.
Penyakit cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit zoonosis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus monkeypox, yang masuk ke dalam golongan Orthopoxvirus. Cacar monyet merupakan penyakit yang sebenarnya jarang terjadi pada manusia.
Cacar monyet paling sering ditularkan dari hewan ke manusia, meski tidak menutup kemungkinan untuk terjadi dari manusia ke manusia. Hewan yang terinfeksi umumnya adalah monyet, tupai, dan tikus Gambian. Penularan penyakit tersebut bisa terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau luka terbuka pada kulit dan mukosa hewan. Selain itu, konsumsi daging yang terinfeksi virus juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya penularan cacar monyet.
Virus cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau lendir dari pernapasan seseorang yang terinfeksi. Saat penderitanya bersin atau batuk, orang yang berada di sekitarnya juga berisiko untuk terkena infeksi.
MASA INKUBASI
Cacar monyet memiliki masa inkubasi 5-21 hari. Masa inkubasi adalah waktu sejak virus masuk ke dalam tubuh hingga menyebabkan timbulnya gejala awal dari penyakit.
Meski penyebarannya relatif cepat, cacar monyet umumnya dapat sembuh sendiri (self-limited). Penyembuhannya umumnya memerlukan waktu 2-4 minggu. Komplikasi yang berat hingga kematian terjadi pada pasien yang memiliki kondisi penyulit seperti gizi buruk.
GEJALA
Gejala cacar monyet seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, pembesaran kelenjar getah bening, dan timbul ruam di kulit. Ruam tersebut dapat berubah menjadi bintik berisi air (lenting), bernanah, dan menjadi koreng (krusta) yang dapat lepas.
PENCEGAHAN
Beberapa penelitian menyebutkan, vaksinasi variola (smallpox) bisa digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap cacar monyet. Vaksin khusus monkeypox telah dikembangkan sejak tahun 2019, namun ketersediaan secara global masih terbatas
Studi membuktikan bahwa vaksin cacar variola dapat memberikan proteksi terhadap infeksi cacar monyet sebesar 85%. Atau orang yang sudah mendapatkan vaksin cacar variola akan mengalami gejala cacar monyet yang lebih ringan nantinya. Karena kasus cacar variola sudah tidak, maka vaksin ini sudah tidak diberikan secara rutin di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Setelah tahun 1980 hingga saat ini, vaksin cacar variola sudah tidak menjadi program vaksinasi yang dianjurkan oleh pemerintah
Produk Terkait: