Sebagian besar wanita pasti akan merasa khawatir ketika menemukan benjolan di payudara. Tidak sedikit yang kemudian beranggapan bahwa benjolan ini adalah pertanda tumor atau kanker.
Kepastian apakah benjolan tersebut adalah tumor jinak ataupun kanker memang harus melalui serangkaian pemeriksaan tambahan. Namun sebenarnya pemeriksaan terhadap diri sendiri dapat menjadi screening awal untuk membedakan benjolan jinak dan ganas.
Faktanya, sebagian besar benjolan pada wanita muda merupakan tumor jinak yang terbentuk akibat pengaruh hormon haid dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, walaupun kasusnya lebih sedikit, benjolan yang ternyata merupakan kanker payudara sering ditemukan sudah dalam stadium lanjut.
Kasus kanker payudara dalam 10 tahun terakhir mengalami peningkatan, terutama pada wanita berusia di atas 40 tahun. Jika menemukan benjolan pada payudara, yang perlu diperhatikan adalah sejak kapan keluhan dirasakan. Kemudian perhatikan apakah benjolan tersebut cenderung membesar dan nyeri.
Selanjutnya amati jika ada cairan yang keluar dari puting, puting tertarik ke dalam, atau terjadi perubahan bentuk dan ukuran payudara. Selain itu, penting untuk diperhatikan apakah benjolan tersebut dipengaruhi oleh siklus menstruasi atau tidak.
TUMOR VS KANKER
Tumor terbentuk akibat pertumbuhan sel-sel yang terjadi secara berlebihan. Namun bila dilihat di bawah mikroskop, struktur dalam sel sendiri sebenarnya masih normal dan tidak ada penyebaran ke tempat lainnya.
Benjolan tumor berbeda dengan sel-sel kanker yang tumbuh agresif, menyebar ke tempat lainnya serta mengubah fungsi dan struktur dalam sel itu sendiri menjadi tidak normal. Walau harus dipastikan lewat pemeriksaan penunjang lain, secara kasar tumor dan kanker dapat dibedakan dari pemeriksaan fisik, berikut ini :
Tumor payudara umumnya tidak berkembang dengan cepat dan ukurannya relatif sama dari waktu ke waktu. Benjolan ini mungkin saja hilang saat periode menstruasi sudah berlalu dan dapat muncul kembali menjelang menstruasi berikutnya.
Berbeda dengan kanker payudara. Di awal, ukuran benjolan kanker mungkin berukuran kecil. Namun dalam waktu singkat ukurannya menjadi besar dan menonjol.
Perbedaan keduanya didapatkan dari ada atau tidaknya sensasi nyeri ketika benjolan dipegang. Tumor payudara umumnya terasa nyeri, berbeda dengan kanker yang biasanya tidak nyeri. Pada kasus tertentu di mana kanker telah menyebar dan menekan daerah sekitarnya, rasa nyeri bisa terjadi.
Bila diraba dengan sedikit penekanan, benjolan tumor jinak payudara akan teraba jelas bentuk dan tepinya. Sedangkan pada kanker payudara, biasanya tepinya tidak jelas dan permukaan benjolannya tidak halus atau rata.
Karena tumbuh hanya di tempatnya dan tidak menyebar ke jaringan sekitar, tumor jinak payudara umumnya dapat digerakkan ke kanan dan kiri. Pemeriksaan ini menunjukkan bahwa tumor tidak melekat pada tulang ataupun jaringan lain di sekelilingnya.
Berbeda dengan kanker payudara, karena tumbuh menyebar dan menginvasi sekitar, kanker umumnya melekat, sehingga tidak bisa digerakkan ke kanan dan kiri.
Salah satu tanda khas kanker payudara lainnya adalah terjadinya perubahan struktur kulit dan puting di sekitar benjolan. Pada kanker, pori pada kulit payudara dapat melebar, menyerupai kulit jeruk. Tanda ini disebut peau d’orange. Tanda lainnya dapat berupa puting yang tertarik ke dalam akibat pembentukan jaringan parut di dalam payudara.
MACAM-MACAM BENJOLAN PADA PAYUDARA :
Merupaka jenis tumor jinak paling umum pada payudara. Keluhan yang muncul biasanya berupa benjolan dan rasa nyeri pada payudara. Sering terjadi pada usia 20-30 tahun.
Jika benjolan dipengaruhi oleh siklus menstruasi, misalnya semakin besar saat menjelang menstruasi, kemungkinan penyebabnya adalah fibrokista. Benjolan tersebut berasal dari kelenjar susu yang semakin membesar dan membentuk kista.
Papilloma intraduktal merupakan benjolan kecil yang berada di kelenjar air susu dekat puting. Biasanya terjadi pada wanita berusia 45-50 tahun dan menimbulkan gejala seperti perdarahan dari puting.
Infeksi pada payudara atau mastitis biasanya dialami oleh ibu menyusui. Dapat diobati dengan kompres hangat dan pemberian antibiotik. Untuk mencegahnya, wanita menyusui harus menjaga kebersihan payudara dan rutin mengosongkan ASI dengan cara menyusui atau memompa
Pertumbuhan jaringan lemak di bawah kulit. Lipoma dapat muncul di bagian tubuh manapun dan tidak berbahaya.
Sebagian besar benjolan di payudara umumnya bukan kanker. Namun, adanya benjolan pada payudara juga merupakan salah satu ciri dari kanker payudara. Gejala lainnya berupa keluarnya cairan dari puting, disertai perubahan warna kulit payudara, puting tertarik ke dalam, penurunan berat badan, atau adanya benjolan di ketiak.
Produk Terkait: