Tentu saja pernah mendengar istilah penyakit stroke, bukan? Penyakit yang satu ini seringkali dikaitkan dengan lansia, padahal sebenarnya tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang yang berada pada usia produktif dapat terkena penyakit stroke. Bahkan stroke di usia muda justru dapat berujung pada kondisi yang cukup serius.

 

Mengapa berbahaya? Stroke seringkali disebut sebagai “the silent killer” karena penyakit ini bisa membunuh diam-diam yang diakibatkan kelumpuhan otak. Stroke di usia muda tidak hanya menyebabkan kematian, namun juga memiliki kemungkinan mengakibatkan kecacatan bagi pengidapnya.

 

Untuk stroke ini sendiri ada hal yang tidak boleh kita lewatkan yaitu transient ischaemic attack (TIA) atau yang biasa kita sebut stroke ringan. Meskipun terdapat kata “ringan” namun tetap tidak boleh disepelekan karena dapat membahayakan kesehatan kita di kemudian hari.

 

Bagaimana Gejala Stroke Ringan?

Gejala stroke ringan biasanya terjadi secara tiba-tiba. Gejala dari stroke ringan ini juga bisa dibilang memiliki gejala yang mirip dengan stroke. Pembedanya hanya terletak pada durasinya. Untuk gejala stroke ringan hanya akan berlangsung selama beberapa menit dan hilang dengan sendirinya dalam hitungan jam.

 

Menurut ahli di National Institutes of Health, terdapat beberapa gejala stroke ringan diantaranya adalah:

  • Perubahan kewaspadaan (kantuk bahkan tidak sadar)
  • Perubahan pada indra (penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman)
  • Perubahan mental (sulit menulis/membaca, kebingungan, hingga hilang ingatan)
  • Kurang control atas usus dan kandung kemih
  • Masalah saraf (kesemutan pada satu sisi)
  • Pusing atau hilang keseimbangan
  • Masalah otot (sulit menelan atau berjalan)

Umumnya sekitar 70% gejala stroke ringan akan hilang dalam 10 menit atau 90% akan hilang dalam waktu kurang dari 4 jam. Jika muncul gejala-gejala tersebut, ada baiknya untuk segera mengonsultasikan ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut kondisi dari diri kita.

 

Apa Penyebab Stroke Ringan?

Biasanya penyakit stroke ringan ini disebabkan oleh adanya gumpalan berukuran kecil yang tersangkut dalam pembuluh darah otak. Gumpalan ini dapat berupa lemak atau udara. Penyumbatan inilah yang menyebabkan aliran darah terhambat dan memicu kurangnya oksigen dan nutrisi pada bagian tertentu di otak sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi otak.

 

Lalu Apa Bedanya Stroke Ringan dengan Stroke?

Gumpalan yang menyebabkan stroke ringan dapat hilang dengan sendirinya sehingga tidak menimbulkan kerusakan permanen pada otak dan otak dapat bekerja normal kembali. Namun ada hal yang perlu diperhatikan yaitu meskipun stroke ringan tidak menimbulkan gangguan permanen namun hal ini bisa dianggap sebagai sebuah peringatan bahwa pengidapnya mungkin saja terkena stroke suatu hari nanti.

 

Bagaimana Cara Pencegahannya?

Mengingat stroke ringan berpotensi berkembang menjadi stroke, maka penting untuk mencegahnya. Langkah utama untuk mencegah stroke adalah menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada, serta ikuti anjuran dokter.

 

Berikut beberapa cara mencegah stroke ringan yang bisa Anda lakukan mulai sekarang, yaitu dengan menurunkan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi & gula darah tinggi (diabetes) ,menurunkan berat badan, menjalani olah raga secara rutin, dan berhenti merokok.

Adakah nutrisi yang bisa kita pilih-pilih?

Berikut beberapa nutrisi pilihan yang perlu dicukupi untuk mengontrol faktor risiko pada stroke.

 

1. L-Arginin & Vitamin B
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa asam amino l-arginine baik diberikan untuk pencegahan tekanan darah tinggi. Hal ini karena asam amino ini didalam tubuh akan diubah menjadi gas "nitric oxide" yang dapat melebarkan pembuluh darah, yang membuat aliran darah lancar, termasuk aliran darah yang menuju ke otak. 

Sekelompok vitamin seperti asam folat, vitamin B6, dan B12 juga sangat baik untuk dicukupi karena dapat membantu menurunkan kadar homositein, penyebab peradangan pada pembuluh darah, dan pada akhirnya menurunkan risiko terkena stroke.

 

2. Bawang putih
Umbi-umbian yang memiliki senyawa sulfur ini, ternyata memiliki efek farmakologi seperti antidiabetes, anti-hipertensi, anti-kolesterol, antiatherosklerosis, anti-oksidan, anti-agregasi sel platelet, pemacu fibrinolisis, anti-virus, antimikrobia, dan anti-kanker. Rasanya sayang kalau dilewati begitu saja anugerah alam dengan manfaat yang baik untuk kesehatan ini.

Hal lain untuk menjaga berat badan kita bisa mencukupinya dengan asupan protein dan serat. Protein dari whey protein dan sumber protein alami seperti dari ganggang  serta serat dari biji-bijian atau sayuran bila dikonsumsi akan mengenyangkan, sehingga mengurangi asupan lemak dan makanan merugikan lainnya, serta menambah nutrisi berkualitas lainnya yang dibutuhkan untuk menjaga agar tubuh tetap sehat.

 

Yuk mulai terapkan hidup #SehatBersamaSynergy karena diri kita berharga dan kesehatan merupakan salah satu investasi masa depan yang penting untuk dijaga. Tetap sehat, semangat, dan bahagia selalu!

 

Produk terkait :
1. ProArgi-9+
2. Garlic
3. Spirulina
4. Maximum Protein
5. NutriBurst