Polycystic ovary syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik adalah gangguan keseimbangan hormon pada wanita. Wanita penderita sindrom PCOS akan memproduksi hormon pria (androgren) secara berlebihan.Gangguan ini menyerang ovarium (indung telur) dan mengganggu proses pelepasan sel telur (ovulasi).
Wanita dengan PCOS memiliki ukuran ovarium (indung telur) lebih besar dari kondisi normal. Ovarium yang membesar ini memiliki banyak kista kecil berisi sel telur yang tidak matang. Sel-sel ini tidak pernah jadi matang sehingga tidak merangsang ovulasi. Jika terdapat gangguan ovulasi, sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma. Pada akhirnya, tidak dapat terjadi kehamilan.
Setiap bulan, wanita usia subur akan menghasilkan kista atau kantung berisi cairan (folikel) pada permukaan indung telur (ovarium). Hormon reproduksi wanita berperan membuat salah satu folikel menghasilkan sel telur yang matang untuk dilepaskan saat masa ovulasi tiba. Pada keadaan PCOS hal tersebut tidak terjadi.
PENYEBAB PCOS
Penyebab PCOS hingga saat ini belum diketahui dengan jelas. Beberapa teori menyimpulkan bahwa genetik, resistensi insulin, dan peradangan berhubungan dengan produksi hormon pria (androgen) yang berlebihan.
Resistensi insulin ternyata diderita hingga 70% dari wanita dengan PCOS. Insulin adalah hormon yang diproduksi organ pankreas untuk membantu tubuh menggunakan gula yang diperoleh dari makanan untuk sumber energi. Ketika sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan benar, tubuh akan “meminta” produksi insulin ditingkatkan. Meningkatnya insulin membuat ovarium memproduksi lebih banyak hormon pria. Obesitas adalah penyebab utama dari resistensi insulin.
Wanita dengan PCOS sering memiliki tingkat peradangan yang tinggi pada tubuh. Berat badan berlebih dapat berkontribusi pada peradangan yang akhirnya berhubungan dengan meningkatnya kadar hormon pria.
GEJALA PCOS
·Gangguan menstruasi
Wanita dengan PCOS sangat mungkin untuk mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, jarang, serta lebih panjang dari biasanya. Misalnya, kurang dari 9x menstruasi dalam satu tahun, jarak antar menstruasi lebih dari 35 hari, atau menstruasi dengan volume darah lebih banyak dari biasanya.
·Gangguan kesuburan dan sulit hamil
PCOS adalah salah satu penyebab gangguan kesuburan pada wanita. PCOS menyebabkan ovulasi tidak terjadi atau tidak teratur, sehingga pembuahan sel telur oleh sperma sulit didapatkan.
Jika terjadi kehamilan, keadaan hormonal yang tidak seimbang akibat PCOS dapat memengaruhi lapisan rahim untuk berkembang. Sebagai akibatnya, telur yang sudah dibuahi tidak dapat menempel pada dinding rahim, sehingga kehamilan tidak berlanjut.
Wanita hamil dengan PCOS lebih berisiko untuk terkena berbagai komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional, keguguran, persalinan prematur, dan hipertensi semasa kehamilan.
Sering terjadi pada lebih dari 70% wanita dengan PCOS, termasuk di daerah wajah, punggung, perut, dan dada.
·Obesitas
Hampir setengah dari wanita dengan PCOS mengalami obesitas.
Karena tingginya hormon pria yang dapat membuat kulit menjadi lebih berminyak, jerawat akan lebih mudah timbul.
PERUBAHAN GAYA HIDUP DAPAT MEMBANTU PCOS
Penanganan PCOS biasanya dimulai dengan perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan, diet, dan olahraga.
Menurunkan 5-10% berat tubuh dapat membantu siklus menstruasi menjadi teratur dan gejala PCOS, menurunkan kadar kolesterol dan insulin, serta menekan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Anda dapat mencoba berdiet dengan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat yang efektif menurunkan berat dan kadar insulin.
Olahraga setidaknya tiga kali seminggu dengan intensitas moderat selama minimal 30 menit dapat membantu para wanita dengan sindrom PCOS. Olahraga dapat memperbaiki ovulasi dan kadar insulin.
Produk Terkait: