Setiap daerah memiliki budayanya masing-masing. Begitu juga dengan Negara, Indonesia memiliki budaya yang berbeda dengan negara-negara lainnya saat merayakan hari lebaran. Namun sayangnya tahun ini sepertinya rutinitas perayaan hari lebaran di Indonesia akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk menghilangkan rasa sedih karena perayaan yang sedikit berbeda tahun, yuk kita kulik beberapa budaya yang dilakukan orang Indonesia saat merayakan hari lebaran.
Mudik merupakan salah satu rutinitas saat lebaran yang tidak boleh dilewatkan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Apalagi jika kita bertempat tinggal di Jakarta, ritual ini akan begitu terasa. Bahkan sebagian orang ada yang sudah memesan tiket mudiknya 1-2 bulan sebelum hari lebaran.
Saat waktu mudik tiba, Jakarta yang penuh hiruk pikuk kemacetan berubah menjadi sepi, namun sebaliknya kampung halaman menjadi tempat yang ramai. Bahkan tak jarang arus mudik lebaran menyebabkan kemacetan. Sayangnya budaya yang satu ini harus kita lewatkan untuk lebaran tahun ini. Namun tidak perlu bersedih, dengan kecanggihan teknologi yang ada, tentu silaturahmi tetap bisa kita lakukan misalnya melalui telepon atau video call.
Hal yang tidak kalah penting dari mudik adalah makanan khas hari lebaran yang disajikan. Makanan yang biasa menghiasi rutinitas hari lebaran di Indonesia adalah opor, ketupat, lontong sayur dan rendang. Tanpa kehadiran beberapa makanan ini, rasanya masih ada yang kurang saat hari lebaran.
Meskipun hari lebaran tahun ini akan sedikit berbeda, namun untuk budaya yang satu ini tetap bisa kita lakukan untuk melengkapi hari lebaran kita. Namun ingat, makanan yang disajikan pada hari lebaran cenderung tinggi lemak dan berkalori tinggi sehingga kita harus tetap mengontrol konsumsinya, jangan berlebihan.
Lengkapi dengan konsumsi Garlic yang memberikan manfaat dari bawang putih. Kandungan sulfur sebagai antikuman, selenium sebagai antioksidan, kalium pengendali tekanan darah dan sekitar 400 senyawa aktif lainnya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, membantu menjaga kadar glukosa darah pada kisaran normal, membantu menjaga kesehatan hati, pernafasan dan pencernaan, serta beragam manfaat baik lainnya.
Saat hari lebaran, biasanya kegiatan bersilaturahmi ke rumah keluarga, teman, atau tetangga menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan. Untuk menyambut tamu-tamu yang berdatangan, tentu rasanya kurang pas jika tidak menghidangkan apa pun. Hal inilah yang membuat tradisi menyajikan kue kering menjadi salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari hari lebaran. Bahkan tak jarang, sebagian orang menyempatkan untuk membuat kue kering sendiri di sela-sela waktunya. Kue kering yang biasa disajikan saat hari lebaran seperti Nastar, Kastengel, Putri Salju, atau Sagu Keju memiliki kadar gula yang tinggi sehingga meskipun “enak dimakan” namun kita tetap harus mengontrol konsumsinya agar kadar gula darah dalam tubuh tidak berlebih yang dapat memicu beberapa penyakit.
Lengkapi dengan konsumsi Colostrum. Colostrum berasal dari bovine colostrum atau kolostrum sapi yang sangat mirip dengan kolostrum manusia, dengan faktor imunnya 4 kali lebih tinggi. Kandungan 90 bahan bioaktif alami dalam kolostrum dapat membantu menjaga kadar gula dalam darah dan mengurangi kebutuhan insulin, membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan stamina, serta beragam manfaat baik lainnya.
Hari lebaran identik dengan “saling memaafkan” sehingga ritual sungkeman dengan orang tua juga menjadi salah satu budaya yang wajib dilakukan. Sungkeman dengan orang tua adalah bentuk dari meminta maaf kepada orang tua atas semua kesalahan yang pernah kita lakukan baik itu yang disengaja maupun tidak disengaja. Budaya sungkeman ini biasanya dilakukan saat akan mengawali acara keluarga setelah sholat Idul Fitri.
Tunjangan Hari Raya (THR) mungkin merupakan hal yang paling ditunggu oleh masyarakat Indonesia yang bekerja di suatu perusahaan setiap tahunnya. THR inilah yang menjadi sumber untuk pengeluaran hari lebaran seperti mudik, makanan khas lebaran, pakaian baru, kue kering, meskipun sebenarnya hal-hal ini bukanlah hal yang “harus” tersedia, namun bagi sebagian orang rasanya masih ada yang kurang tanpa hal-hal tersebut.
Tidak hanya karyawan, THR juga menjadi hal yang paling ditunggu oleh anak-anak karena biasanya, pada hari lebaran mereka akan mendapatkan THR dari tetangga atau sanak saudara yang lebih tua.
Sebenarnya menggunakan pakaian baru saat lebaran bukanlah suatu keharusan, namun bagi sebagian orang rasanya “belum lebaran” jika belum mengenakan pakaian baru, terutama anak-anak. Karena sebenarnya hakekat baju baru bukan masalah “baru”nya namun lebih ke melambangkan bahwa hari baru telah tiba dan saatnya berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Ritual lainnya saat hari lebaran yang biasa kita lakukan adalah dengan bertukar makanan dengan tetangga. Meskipun makanan yang ditukar cenderung sama menunya, namun hal ini akan memberikan nuansa yang berbeda. Budaya ini juga dapat mempererat silaturahmi antar tetangga.
Mungkin hari lebaran tahun ini memang berlangsung sedikit berarti, namun tetap saja itu tidak mengurangi makna dari hari lebaran itu sendiri. Sebulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa, kini saatnya menyambut datangnya hari lebaran Idul Fitri dengan penuh suka cita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tetap sehat dan bahagia selalu.
Selamat Lebaran Idul Fitri 1441 H!
Produk Terkait: