Cairan ketuban yang terlalu sedikit atau istilah medis dikenal dengan oligohidramnion adalah kondisi ketika volume cairan ketuban selama kehamilan terlalu rendah. Cairan ketuban sangat penting untuk menjaga bayi tetap bisa berkembang di dalam rahim. Cairan ketuban memiliki banyak manfaat pada janin di dalam rahim, seperti melindungi bayi dari infeksi dan mendukung pertumbuhan beberapa bagian tubuhnya.
Oligohidramnion dapat menyebabkan komplikasi kehamilan atau menjadi pertanda jika ibu mengalami beberapa gangguan kesehatan selama kehamilan. Cairan ketuban yang terlalu sedikit dapat menyebabkan masalah kesehatan pada bayi. Kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan bayi atau komplikasi selama kehamilan dan melahirkan.
Beberapa penyebab yang dapat memicu terjadinya oligohidramnion, diantaranya adalah :
Masalah pada plasenta
Masalah pada plasenta seperti plasenta yang terlepas dari dinding bagian dalam rahim sebelum bayi lahir, juga dapat menyebabkan berkurangnya volume cairan ketuban. Pada dasarnya, keseimbangan volume cairan ketuban juga dipengaruhi oleh kerja sistem rahim, janin, dan plasenta.
Ketuban pecah sebelum persalinan
Ketuban yang pecah sebelum persalinan sudah pasti menyebabkan berkurangnya volume air ketuban atau oligohidramnion. Berkurangnya cairan ketuban dapat meningkatkan risiko infeksi pada bayi dalam kandungan.
Cairan ketuban berfungsi melindungi bayi dari infeksi dan kompresi tali pusat serta melindungi gerakan bayi saat berada di dalam rahim. Selain itu, membantu mengembangkan sistem pencernaan dan pernapasan bayi, serta mengatur suhu dalam ketuban.
Jauh melewati hari perkiraan lahir
Waktu yang ideal untuk melahirkan adalah ketika usia kehamilan 37-42 minggu. Jika kehamilan sudah melebihi kehamilan disebut terlambat. Persalinan yang tak kunjung datang, dapat menyebabkan beberapa risiko kesehatan, salah satunya adalah oligohidramnion.
Mengidap diabetes
Ibu hamil dengan diabetes dapat berpengaruh terhadap kesehatan bayi dalam kandungan, termasuk volume cairan ketuban. Tingkat cairan ketuban cukup bervariasi tergantung pada ibu, berat janin, dan tahap kehamilan. Jika volume cairan ketuban turun di bawah tingkat minimum ini dapat menyebabkan oligohidramnion.
Jika ibu hamil mengalami permasalahan ini di semester akhir kehamilan dan kandungan tetap sehat, pengobatan mungkin tidak perlukan. Namun, pemeriksaan lebih sering mungkin diperlukan untuk memastikan jumlah cairan ketuban, salah satunya dengan ultrasonografi. Jika dibiarkan, kenungkinan bayi tidak mendapatkan asupan makanan dan oksigen yang mencukupi, sehingga dapat membahayakan kesehatannya. Jika semakin sulit untuk ditangani dan mengancam kesehatan janin, persalinan lebih awal akan dilakukan untuk mencegah berbagai risiko di masa depan.
Beberapa tindakan yang dapat membantu meningkatkan volume cairan ketuban, yaitu :
·Banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas fisik.
·Mengonsumsi lebih banyak cairan.
·Melakukan pemeriksaan dan pemantauan secara rutin untuk tingkat cairan ketuban.
Produk :