Nyeri sendi bisa dialami oleh siapapun, baik usia tua maupun muda, yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan, bila dibiarkan dan berlangsung lama, nyeri bisa makin parah dan mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen.

Peran sendi sangat besar dalam sistem gerak tubuh kita. Tanpa sendi, tubuh akan sulit digerakkan. Oleh karena itu, setiap permasalahan sendi tentu dapat mempengaruhi produktivitas seseorang.

Sendi adalah adalah bagian dari tubuh yang menghubungkan tulang-tulang. Sifatnya dapat kaku (sendi di antara tengkorak), dapat juga bersifat lentur, atau mudah digerakkan (sendi di bahu, pinggul, siku, dan lutut). Selain pada sendi-sendi besar tersebut, terdapat pula sendi-sendi kecil yang terletak pada jari-jari kaki dan tangan.

Keluhan nyeri sendi sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini terjadi karena adanya proses peradangan dan pengapuran pada sendi (osteoarthritis). 

Berat badan berlebih menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya osteoarthritis. Karena, berat badan berlebih dapat menyebabkan trauma mekanis, khususnya pada sendi-sendi penyokong berat badan tubuh. 

Hubungan berat badan berlebih dan nyeri sendi

Semakin berat seseorang, maka beban yang diberikan pada sendi-sendi penyokong tubuh akan semakin besar. Kondisi tersebut dapat menyebabkan cedera pada persendian, dan bila tidak diatasi lama-kelamaan bisa mengakibatkan pengapuran sendi. Alhasil, timbulah gejala seperti nyeri sendi.

Sebuah penelitian di Boston, Amerika Serikat, dalam The Framingham Study menyatakan bahwa perempuan yang mengurangi berat badan setidaknya 5 kilogram, mengalami penurunan gejala osteoarthritis hingga 50 persen. Hasil penelitian di Denmark pun menyebutkan bahwa menurunkan berat badan 5 persen dari total berat badan dapat meningkatkan kualitas fungsi kerja seseorang dengan permasalahan sendi. 

Berat badan ideal dapat mencegah nyeri sendi

Berat badan ideal tiap orang berbeda-beda, bergantung dari tinggi badannya. Berat badan ideal berada dalam rentang indeks massa tubuh (IMT) yang direkomendasikan, yaitu 18,5-24,9 kg/m2. Jika IMT berada di atas range tersebut, maka sudah masuk overweight atau obesitas. Seseorang dengan IMT ideal juga akan lebih rendah risikonya untuk mengalami nyeri sendi. 

Tips menurunkan berat badan untuk mengurangi nyeri sendi

  1. Tentukan Target

Sebelum memutuskan untuk menurunkan berat badan, Anda harus mengetahui terlebih dahulu berapa berat badan awal. Tetapkan target penurunan berat badan secara realistis. 

Penurunan berat badan normal adalah 0,5-1 kg per minggu. Pada kondisi berat badan berlebih dan obesitas, Anda dapat menurunkan berat badan secara bertahap, diawali 5 persen dari berat badan Anda terlebih dahulu.

Menurunkan berat badan secara drastis tentu akan lebih sulit dan membuat stres. Jadi, turunkan berat badan perlahan sesuai target.

 

 

  1. Kurangi Asupan Kalori

Untuk menurunkan berat badan, Anda harus mengurangi asupan kalori pada makanan sehari-hari. Cara mengolah makanan dapat memengaruhi tinggi rendahnya kalori. Makanan yang direbus lebih sehat dibandingkan digoreng. 

  1. Hindari minuman kemasan

Minuman kemasan cenderung mengandung gula yang tinggi dan pengawet yang dapat menurunkan kualitas metabolisme tubuh. Minuman kemasan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan diabetes. 

  1. Minum Air Putih yang Cukup

Hasil sebuah penelitian menunjukan bahwa semakin banyak mengonsumsi air putih, maka dapat menurunkan berat badan. Konsumsilah air putih delapan gelas per hari.

  1. Hindari junkfood

Selain tinggi kalori dan lemak trans, makanan ini meningkatkan risiko berbagai penyakit. 

  1. Olahraga rutin

Olahraga secara rutin sangat dianjurkan dalam proses menurunkan berat badan. Pilihlah olahraga kardio yang dapat mengikis lemak tubuh, di antaranya lari, aerobik, dan bersepeda. Anda dapat melakukan olahraga minimal 30 menit per hari, selama 3-6 hari per minggu.

Produk :

BTS