Bell’s palsy merupakan kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot-otot wajah. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus, peradangan, dan pembengkakan saraf kranial ketujuh, yaitu saraf yang mengontrol otot wajah.
Bell’s palsy terjadi ketika saraf kranial ketujuh menjadi bengkak atau tertekan, sehingga mengakibatkan kelemahan atau kelumpuhan wajah. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari kerusakan saraf ini. Namun, kebanyakan peneliti meyakini bahwa kondisi ini dipicu oleh infeksi virus.
Virus yang dikaitkan dengan berkembangnya bell’s palsy yaitu:
Para ahli meyakini bahwa infeksi virus yang tidak aktif dapat terbangun kembali sehingga memicu bell’s palsy. Keadaan stres atau baru mengalami sakit, dapat menjadi pemicu potensial terjadinya bell’s palsy, yang terjadi karena saraf wajah bereaksi terhadap infeksi dengan pembengkakan. Sehingga menyebabkan tekanan pada kanal tulang yang dilalui oleh saraf wajah ke sisi wajah. Peradangan pada saraf wajah dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke sel saraf. Kerusakan saraf kranial dan sel saraf ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot wajah.
Bell's palsy muncul tiba-tiba dan mencapai tingkat keparahan puncak dalam waktu 48-72 jam. Bell’s palsy biasanya hanya terjadi pada satu sisi wajah, sehingga saat senyum terlihat miring, atau kelopak mata yang tidak menutup. Selain wajah yang terkulai, gejala Bell's palsy lainnya yang perlu diketahui adalah:
Waktu pemulihan bell’s palsy dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan kerusakan saraf. Jika kerusakan saraf bersifat, ringan, pemulihan dapat berlangsung 2-3 minggu. Jika kerusakan saraf lebih parah, diperlukan waktu 3-6 bulan.
Produk Terkait :