Remaja perempuan yang sudah memasuki tahap pubertas akan mengalami menstruasi. Proses alamiah yang terjadi pada tubuh yang sering disebut dengan datang bulan dan merupakan proses perdarahan uterus secara periodik. Wanita mengalami siklus menstruasi selama 28 hari, dengan lama menstruasi sekitar 4 hingga 6 hari. 

Pada siklus menstruasi, terjadi perubahan di dalam tubuh perempuan terutama pada bagian organ reproduksi. Saat menstruasi, terjadi peluruhan lapisan dinding rahim atau endometrium yang sebelumnya menebal. Peluruhan lapisan ini terjadi karena tidak adanya proses pembuahan sel telur. Lapisan dinding rahim yang mengalami peluruhan ditandai dengan keluarnya darah, yang kemudian dikenal sebagai darah haid.

Tidak semua wanita paham dengan apa yang terjadi pada tubuh selama menstruasi dan fase-fase yang terjadi. Padahal dengan memahami fase ini, wanita bisa mendapatkan manfaat, seperti perencanaan kehamilan, mengetahui harus konsumsi suplemen atau makanan sehat untuk menghindari nyeri yang umum terjadi selama periode menstruasi. 

Fase Menstruasi

Menstruasi dibagi menjadi 4 fase, diantaranya : 

  • Fase Menstruasi

Lapisan dinding dalam rahim atau endometrium yang mengandung darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir akan luruh dan keluar melalui vagina. Fase ini dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan berlangsung selama 4 - 6 hari. Pada tahapan ini, umumnya wanita merasakan gejala seperti nyeri di perut bawah. Hal ini dikarenakan otot rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.

  • Fase Folikular / Praovulasi

Berlangsung setelah fase menstruasi hingga memasuki fase ovulasi. Pada tahap ini dinding rahim kembali menebal, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium menyebabkan endometrium menjadi tebal. Fase ini terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam siklus menstruasi. Lama waktu yang dihabiskan pada tahapan ini menentukan berapa lama siklus menstruasi wanita berlangsung.

  • Fase Ovulasi

Sel telur dilepaskan dan siap untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang akan bergerak ke tuba fallopi dan menempel pada dinding rahim. Sel telur umumnya hanya bertahan selama 24 jam. Jika tidak dibuahi, sel telur akan mati.

Namun, jika sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka kehamilan akan terjadi. Fase ovulasi juga akan menandai masa subur wanita dan biasanya terjadi dua minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai.

  • Fase Luteal / Pramenstruasi

Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum, yang kemudian akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim. Pada tahap ini, wanita umumnya merasakan beberapa gejala seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas, dan mengalami perubahan mood.

Proses menstruasi ini akan terus berputar, dari wanita mengalami pubertas hingga mengalami menopause.

 

Produk Terkait :

Noni Plus 

Chlorophyll Plus