Nyeri perut atau perut kembung dapat menyebabkan pengidapnya merasa tidak nyaman. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa anda mengalami peradangan pada usus besar atau dikenal dengan kolitis.

Peradangan pada usus besar menyebabkan feses menjadi lebih padat, cair, hingga bercampur dengan darah. Untuk itu, perlu mengetahui berbagai gejala dan pencegahan untuk menghindari penyakit ini. Jika tidak diatasi dengan baik, kolitis dapat menyebabkan perdarahan pada usus hingga meningkatkan risiko kanker usus.

Usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan yang cukup penting untuk proses penyerapan nutrisi. Usus besar juga dapat berisiko mengalami peradangan yang dapat menyebabkan gangguan sehingga mempengaruhi cara kerja pencernaan dalam tubuh.

Gejala peradangan pada usus besar antara lain seperti :

·Nyeri perut

·Perut kembung

·Diare

·Muncul lendir atau darah pada feses

·Penurunan nafsu makan

·Penurunan berat badan

·Mual dan muntah

·Demam

Radang usus besar yang cukup parah akan menyebabkan lapisan usus terluka. Dinding usus akan kehilangan kemampuan untuk mengolah makanan, menyerap air, dan membuang sisa makanan. Luka kecil di usus juga bisa berkembang dan menyebabkan buang air besar berdarah.

Hal-hal yang dapat memicu dan memperburuk terjadinya radang usus besar :

·Sistem kekebalan tubuh yang lemah.

·Mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gula, rendah serat.

·Usia. Walaupun radang usus besar bisa dialami oleh siapa saja, tetapi paling banyak terjadi pada orang di bawah usia 35 tahun.

·Jenis kelamin juga ikut memengaruhi risiko seseorang terkena radang usus. Lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

·Kebiasaan merokok. Perokok aktif juga berisiko lebih tinggi mengalami radang usus.

·Faktor genetik. Orang yang memiliki anggota keluarga yang mengidap radang usus berisiko tinggi mengalami peradangan usus.

Produk :

BiomeDTX