Berpuasa tidak hanya mendatangkan pahala namun juga memberikan manfaat baik bagi kesehatan, bahkan hal ini sudah terbukti secara ilmiah. Namun puasa seperti apa yang baik bagi kesehatan? Karena jika berpuasa dilakukan dengan sembarangan, justru hal ini berbahaya untuk kesehatan. Tak jarang terdapat beberapa kebiasaan kurang sehat yang dilakukan saat berpuasa. Apa saja kebiasaan itu?
Menyantap langsung makanan berat atau yang terlalu banyak tidak dianjurkan saat berbuka puasa. Saat berpuasa, perut berada dalam keadaan kosong selama 12 jam, tentu tidak baik jika harus “mengagetkan” perut dengan mengonsumsi langsung terlalu banyak makanan dan memaksa pencernaan untuk langsung bekerja berat. Saat baru berbuka lebih baik menyantap makanan ringan yang dapat mengembalikan energi tubuh kita seperti kurma atau makanan pembuka lainnya. Untuk makan besar, disarankan untuk melakukannya selepas sholat tarawih.
Saat berpuasa, perut akan berada dalam keadaan kosong selama kurang lebih 12 jam. Jadi jangan sampai kita melewatkan sahur, agar kebutuhan asupan nutrisi harian yang dibutuhkan oleh tubuh tetap terjaga. Jika nutrisi ini tidak terpenuhi, hal ini dapat menimbulkan bau mulut, dehidrasi, cepat merasa lapar, mudah lelah, mengantuk, bahkan masalah pencernaan.
Sebagian orang sering melakukan hal yang satu ini, tidur setelah sahur karena ingin menghilangkan rasa kantuk. Mengapa hal ini termasuk kebiasaan buruk? Saat tidur setelah sahur, seluruh oksigen akan langsung berpindah ke lambung dan dapat mengganggu kinerja lambung saat mencerna makanan. Tidak hanya itu, jumlah oksigen pada otak akan berkurang dan makanan yang belum tercerna akan kembali ke kerongkongan dari lambung. Jika dibiarkan terus menerus, hal ini dapat meningkatkan potensi terkena gangguan pencernaan dan penyakit seperti maag, stroke, bahkan refluks asam lambung.
Saat berbuka puasa, sebagian orang merasa belum lengkap rasanya jika belum dilengkapi dengan gorengan. Padahal justru sebenarnya, gorengan merupakan makanan yang harus dihindari saat berpuasa. Disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung lemak, bergas, atau terlalu manis. Mengapa demikian? Jika makanan seperti ini dikonsumsi secara terus menerus, hal ini dapat membahayakan kesehatan seperti meningkatnya asam lambung, penumpukan kolesterol dan lemak jahat dalam tubuh, bahkan masalah pencernaan.
Saat berpuasa, para penggemar minuman kafein menyiasati dengan mengonsumsi the atau kopi saat sahur. Padahal minuman berkafein adalah minuman yang perlu dihindari saat sahur karena dapat memicu keinginan buang air kecil serta memicu rasa haus (diuretin) sehingga saat berpuasa tubuh terasa lemas karena kurangnya cairan. Tidak hanya itu, kafein juga dapat meningkatkan asam lambung dan menyebabkan dinding lambung teriritasi. Untuk pengidap penyakit maag, sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi minuman berkafein baik saat sahur ataupun berbuka. Jika merasa sangat membutuhkan konsumsi kafein, kita bisa mengonsumsi teh atau kopi satu gelas saat sahur atau dua jam setelah berbuka, namun jangan lupa juga untuk tetap mengimbanginya dengan asupan air putih yang cukup.
Selain mengubah pola kebiasaan tidak baik saat berpuasa agar kesehatan tubuh tetap terjaga, kita dapat melengkapinya dengan mengonsumsi Chlorophyll Plus sesuai kebutuhan saat sahur. Chlorophyll Plus merupakan minuman herbal yang dibuat dari klorofil atau zat hijau daun yang memiliki kemiripan struktur molekul dengan hemoglobin sehingga bermanfaat untuk sistem sirkulasi dalam tubuh.
Chlorophyll Plus mengandung klorofillin, alfalfa, dan barley yang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dan meningkatkan sistem peredaran oksigen, membantu merangsang kesehatan lambung, usus, hati, jantung, dan paruparu, membantu menjaga stamina, kebugaran, dan kesehatan, dan beragam manfaat baik lainnya untuk tubuh.
Yuk jaga kesehatan selama puasa agar ibadah yang kita jalankan lebih optimal dan tidak mengganggu rutinitas harian kita. Tetap sehat, semangat, dan bahagia selalu. Selamat berpuasa!
Produk Terkait: