Kurang darah atau anemia dan darah rendah atau hipotensi sudah tak asing lagi sebagai gangguan kesehatan yang menyebabkan penderitanya mudah lelah dan sakit kepala. Karena memiliki gejala yang mirip, banyak orang menganggap kedua penyakit ini sama. kedua penyakit ini memiliki arti yang berbeda. Yuk, kenali lebih dekat anemia dan darah rendah.
APA ITU ANEMIA?
Anemia adalah suatu kondisi ketika seseorang memiliki kadar hemoglobin (Hb) yang rendah di dalam darahnya. Hemoglobin merupakan komponen sel darah merah yang tersusun dari protein. Sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen ke berbagai jaringan tubuh. Anemia membuat tubuh tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Hal ini menyebabkan Anda merasa cepat lelah dan lemah.
Jenis anemia yang umum ditemui adalah anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh. Sumsum tulang manusia membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Beberapa penyebab kekurangan zat besi, di antaranya malnutrisi, perdarahan saluran cerna kronis, atau pun menstruasi berkepanjangan.
Selain zat besi, tubuh juga membutuhkan asam folat dan vitamin B12 untuk menghasilkan sel darah merah. Jika tidak memiliki kandungan folat dan vitamin B12 yang cukup, seseorang akan mengalami anemia megaloblastik.
Selain berbagai tipe anemia di atas, terdapat anemia penyakit kronik. Anemia jenis ini diderita oleh penderita penyakit seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, dan berbagai penyakit radang lainnya.
Diagnosis anemia didasarkan pada pemeriksaan penunjang hemoglobin (Hb) dalam darah. Seseorang dinyatakan mengalami anemia bila memiliki kadar Hb kurang dari 14 mg/dL pada pria dewasa dan 12 mg/dL pada wanita dewasa. Anak-anak di bawah usia 14 tahun dikatakan anemia apabila memiliki kadar Hb kurang dari 11 mg/dL. Beberapa gejala yang dapat timbul pada seseorang yang mengalami anemia, di antaranya adalah sakit kepala, mudah lelah, dan kulit pucat.
APA ITU DARAH RENDAH?
Darah rendah atau dikenal dengan istilah hipotensi dalam medis adalah keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari angka normal. Seseorang dinyatakan mengalami hipotensi bila tekanan darah sistolik dan diastolik berada di bawah <90/60 mmHg.
Seseorang yang mengalami hipotensi tidak selalu menimbulkan gejala terutama jika tubuh sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Dimana tubuh sudah memiliki mekanisme kompensasinya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika tekanan darah Anda tergolong rendah, tapi Anda tidak memiliki gejala apapun.
Namun, terdapat beberapa gejala yang muncul pada hipotensi, di antaranya mudah merasa lelah, sakit kepala, mual, pandangan kabur, penurunan kesadaran, sulit konsentrasi, dan keringat dingin. Kondisi darah rendah dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Misalnya, gangguan hormonal, kelainan jantung, perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi, atau keadaan stres.
Penanganan tekanan darah rendah sendiri tergantung penyebabnya. Jika tidak bergejala, tekanan darah rendah tidak memerlukan terapi khusus. Pemeriksaan yang lengkap diperlukan untuk mencari penyebab dari tekanan darah rendah bagi penderita dengan gejala yang nyata.
Anemia dan darah rendah pada dasarnya adalah dua kondisi kesehatan yang berbeda, yang perlu Anda pahami gejala dan penyebabnya. Meski demikian, keduanya sama-sama menandakan adanya penyakit atau masalah kesehatan lain yang mendasari. Jangan sampai tertukar antara dua penyakit ini. Walaupun gejalanya mirip, penanganan keduanya berbeda!
PRODUK
ANEMIA : Chlorophyll Plus + Spirulina
HIPOTENSI : Chlorophyll Plus + Colostrum