Masih hangat berita akhir Juni 2019 lalu tentang wabah Hepattis A di Kabupaten Pacitan Jawa Timur, yang menyerang warga hingga 824 orang terlapor di dinas kesehatan Pacitan pada tgl 26 Juni, ketika itu masih diduga akan bertambah jumlah nya. Persitiwa ini mengagetkan dan membuat banyak orang bertanya dan baru tahu kalau Hepatitis A itu bisa menular melalui makanan dan minumn yang tidak bersih. Virus hepatitis A ini menyerang manusia dan dapat ditangkal oleh daya tahan tubuh yang kuat, namun karena gejala yang muncul dan saat daya tahan tubuh tidak kuat akan menimbulkan gejala demam, lesu/kelelahan, nafsu makan menurun, nyeri sekujur tubuh, nyeri perut kanan atas (ciri yang khas) karena lokasi peradangan hati.

Kondisi menurun biasanya bukan karena serangan virusnya tetapi efek dari dehidrasi dan tidak mau makan. Sebagian orang menjalani rawat jalan, sebagian lagi rawat inap.

Fenomena ini menjadi pembahasan hangat dikalangan medis maupun masyarakat, sehingga siaran televisi menjadi perhatian masyarakat yang aware terhadap kesehatan. Mungkin selama ini mengetahui jenis hepatitis B dan C, ini kok ada hepatitis A mewabah sampai sebanyak itu.

Hepatitis adalah peradangan yang terjadi di hati atau liver, penyebab dari penyakit ini adalah virus. Dikenal ada 5 jenis virus yaitu virus Hepatitis A,B,C,D dan E. Yang biasa dikanal masyarakat adalah Virus Hepatitis B karena seringkali menjadi penghambat donor darah ketika seseorang akan menjadi pendonor. Atau ketika medical cek up, kaget juga kok pemeriksaan nya positif. Tidak jarang juga masyarakat tidak tahu pernah terkena hepatitis, karena lebih dikenal sakit kuning, sehingga ketika masa tua terkena sirosis maka yang ditanyakan dokter apakah pernah ada riwayat hepatitis atau sakit kuning. Sirosis hepatis merupakan kelanjutan dari virus hepatitis B yang kronis, berdiam dalam tubuh dalam jangka waktu lama. Mengapa seolah olah tiba tiba sirosis? Karena gejala dan tanda hepatitis B tidak nampak nyata seperti Hepatitis A.

Bagaimana dengan hepatitis C? mirip dengan Hepatitis B, kelanjutan nya bisa menadi sirosis dan hepatoma (kanker hati). Kondisi terminal yang seringkali membuat hidup tidak produktif lagi, karena kelemahan tubuh.

Hepatitis D jarang ditemukan, namun paling berbahaya, merupakan perkembangan dari Hepatitis B. Vaksinasi Hepatitis B, akan memcegah terjadinya Hepatitis D.

Hepatitis E mirip Hepatitis A, penularan melalui kotoran manusia dan makanan ang masuk mulut, gejalanya seperti flu.

Kejadian di Kabupaten yang mendapat julukan kota Seribu Goa ini menggugah kita untuk menjaga kebersihan, melakukan pola hidup sehat karena faktor resiko dari penyakit hepatitis salah satunya adalah perilaku hidup yang tidak sehat. Karena peristiwa ini terjadi 1 bulan setelah Idul Fitri, kemungkinan ketika merayakan bersama keluarga, makan, minum dan kurang memperhatikan kebersihan, sehingga air tercemar dan saling menularkan virus hepatitis.

Hidup bersih dan sehat misalnya dari yang paling sederhana adalah mencuci tangan setelah bepergian, sebelum makan, membersihkan badan secara teratur, menjaga pola makan seimbang, menghindari minum alcohol dan narkoba, baik yang diminum maupun yang disuntikkan. Tidur cukup, minum air bersih dan mengkonsumsi suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Ketika orang terdiagnosa Hepatitis dan pada fase infeksius (demam tinggi, pipis berwarna seperti teh) maka tindakan yang dilakukan oleh keluarga adalah memberikan kamar terpisah (isolasi), kamar mandi atau alat makan juga dipisah untuk menghindari penularan, yang mungkin sekali hepatitis akan muncul setelah 2 atau 3 bulan peristiwa ini terjadi.

Jaga keluarga anda dengan mengkonsumsi suplemen untuk mencegah serangan virus. (PU)

Artikel terkait :

Ingin Menikmati Ganggang Renik Yang Menjadi Bekal Para Astronot?

Produk terkait :

-              Spirulina

-              Noni

-              colostrum