Demensia atau pikun merupakan gangguan fungsi kognitif yang melibatkan memori atau daya ingat terjadi ketika sebagian sel-sel di otak sudah tak lagi berfungsi, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Akibatnya, kemampuan otak menurun drastis. Demensia menyebabkan gangguan memori jangka pendek, kemudian diikuti dengan gangguan memori jangka panjang.

Sebuah penelitian mengatakan, jika Anda memiliki riwayat keluarga yang menderita demensia, maka risiko untuk mengalami hal yang sama akan meningkat berlipat ganda. Risiko terjadinya demensia akan meningkat seiring bertambahnya usia. Umumnya, seseorang bisa mengalaminya setelah menginjak usia 60 tahun.

Demensia sebetulnya bukanlah suatu penyakit, melainkan kumpulan gejala terkait dengan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, serta interaksi sosial yang sangat mengganggu kualitas hidup dan fungsi sehari-hari. Gangguan ini muncul akibat interaksi kompleks dari berbagai faktor seperti usia, genetik, lingkungan, kebiasaan, gaya hidup, dan riwayat penyakit yang dialami.

Kebiasaan yang Meningkatkan Terjadinya Demensia

  • Mengabaikan Penyakit Kronis

Hipertensi dan diabetes yang tidak diobati adalah dua faktor risiko demensia terbesar.

  • Merokok

Dalam satu batang rokok terdapat lebih dari 4.700 senyawa kimia berbahaya. Penelitian juga menunjukkan orang-orang yang merokok berisiko 79% lebih besar untuk terkena demensia.

  • Rutin  konsumsi alkohol

Minum alkohol terlalu banyak dapat menyebabkan hilangnya memori. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi alkohol berkepanjangan dan masalah kognitif.

  • Kesepian atau sering menyendiri

Kesepian dapat meningkatkan protein beta amyloid di otak yang dapat menyebabkan demensia. Orang yang kesepian berisiko lebih tinggi mengalami demensia dua kali lipat. 

  • Tidak melatih otak

Melatih otak adalah salah satu hal yang penting dilakukan. Menghabiskan banyak waktu untuk bersantai cenderung membuat otak tidak aktif. Pada akhirnya, kebanyakan bersantai akan meningkatkan risiko demensia.

  • Konsumsi makanan manis berlebihan
  • Konsumsi makanan berlemak

Daging merah, makanan digoreng, santan, dll mengandung lemak jahat yang berbahaya bagi kesehatan. Terlalu banyak makan makanan mengandung lemak jahat dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis yang bisa memicu demensia.

 

 

Tips Mencegah Risiko Terjadinya Demensia

  • Aktif bergerak

Tubuh yang aktif dapat membantu membersihkan otak dari fragmen protein bernama amyloid, yang menumpuk pada otak pengidap demensia.  Sebuah studi menemukan bahwa orang yang aktif memiliki risiko 35% lebih rendah terhadap terjadinya penurunan kognitif dibandingkan dengan orang yang tidak aktif.

  • Aktif berpikir dan mengingat

Salah satu cara untuk menurunkan risiko penyakit demensia adalah memberi otak asupan pengetahuan serta informasi. Cara ini bisa dilakukan dengan membaca buku, memahami informasi akan suatu hal, belajar, dan dll.

  • Cukupi kebutuhan tidur

Jadikan tidur sebagai prioritas, bukan sebagai kelemahan. Ciptakan nuansa kamar tidur yang kondusif

  • Makanan bergizi

Pastikan untuk memenuhi kebutuhan makanan yang mampu meningkatkan memori dan kesehatan otak, mengandung antioksidan dan omega-3. Konsumsilah buah berry, sayuran hijau, aneka ikan, serta kacang-kacangan. Jauhi makanan yang mengandung lemak jenuh yang dapat merusak sistem kardiovaskular dan otak.

Produk terkait :

Proargi 9+

Chlorophyll Plus

Calcium Mag