Antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri dalam tubuh, namun demikian bila penggunaannya tidak sesuai anjuran dan cenderung tidak rasional, maka dapat terjadi resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika bakteri yang harusnya mati malah kebal terhadap antibiotik. Akhirnya, antibiotik menjadi tidak berguna dan tak bisa menyembuhkan penyakit. Dan ini menjadi masalah besar bagi kesehatan tubuh.
Resistensi antibiotik mengancam kemampuan tubuh dalam mengobati penyakit sehingga mengakibatkan kecacatan bahkan kematian.Jika tubuh sudah kebal terhadap antibiotik, ragam prosedur medis seperti transplantasi organ, kemoterapi, pengobatan diabetes, dan operasi besar menjadi sangat berisiko. Akibatnya, pasien harus menanggung perawatan yang lebih lama dan mahal.
Kasus resistensi antibiotik marak di Indonesia, saking mudahnya antibiotik diakses tanpa resep dokter.
Ngeri bukan????
Sebenarnya ada bahan dari alam yang dapat berfungsi sebagai antibiotik, yaitu garlic atau bawang putih. Selain efektif sebagai antibiotik alami, juga garlic memiliki segudang manfaat.
Selama Perang Dunia I, bawang putih sangat dicari di Inggris, karena mobil ambulans di medan pertempuran menggunakan kompres bawang putih cair untuk melawan infeksi. Beberapa siung bawang putih dihancurkan dan dilarutkan dalam air. Kemudian perban direndam dalam air bawang putih tersebut dan diterapkan pada luka hasil pertempuran, dan kejadian amputasi akibat gangren basah (ketika jaringan banyak yang mati) pun berkurang drastis.
Demikian juga di masa perang dunia II, saat kehabisan antibiotik, pemerintah Rusia menggunakan Garlic untuk mengobati tentaranya yang terluka, hingga Garlic sering disebut sebagai “Russian penicillin”
Garlic dikenal efektif melawan berbagai macam bakteri, tidak seperti anti-biotik farmasi, yang hanya dapat melawan bakteri dalam lingkup kecil dan tampaknya tidak ada bahaya perkembangan bakteri resisten seperti yang kita temukan pada antibiotik farmasi.Bahkan garlic dikenal efektif untuk melawan bakteri resisten seperti staphylococcus dan salmonella.
Penelitian dari Washington State University menunjukkan bahwa gharlic memiliki khasiat 100 kali lebih efektif dibandingkan antibiotik dalam mengatasi penyakit yang berkaitan dengan bakteri, seperti penyakit yang diakibatkan makanan. Hasil ini diterbitkan dalam Journal of Antimicrobal Chemoteraphy.
Masalah lain dengan antibiotik farmasi adalah mereka tidak efektif terhadap virus, entah itu infeksi virus demam atau infeksi lain yang lebih serius.Namun garlic telah membuktikan dapat membunuh banyak virus, termasuk flu, herpes, virus stomatitis vesikuler (menyebabkan demam parah), dan cytomegalovirus manusia (infeksi sekunder pada pasien AIDS,) dan dapat mengobati dan atau menurunkan gejala pada banyak virus lainnya entah pada manusia atau hewan. Garlic juga memiliki sifat anti-jamur dan anti-parasit dan efektif baik diterapkan secara eksternal maupun internal.
Jadi kalau sudah tahu manfaat garlic sebagai antibiotik alami begitu menarik, mengapa tidak segera dilirik...