Hingga saat ini masih banyak orang yang salah kaprah, menganggap vertigo adalah sakit kepala berat. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Sakit kepala secara medis dikenal sebagai cephalgia merupakan sensasi nyeri di daerah kepala, yang rasa nyerinya bisa seperti ditusuk-tusuk, ditekan, atau diikat. Sedangkan vertigo adalah pusing yang menyebabkan diri atau sekeliling terasa berputar.
Sebelum menjelaskan lebih jauh mengenai perbedaan antara sakit kepala dan vertigo, mari ketahui tentang jenis-jenis sakit kepala. Terdapat dua jenis sakit kepala, yaitu:
Sakit kepala primer, yaitu sakit kepala yang disebabkan adanya gangguan pada bagian dari kepala seperti otot, pembuluh darah, atau saraf
Sakit kepala sekunder, yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh penyakit lain. Sakit kepala sekunder dapat disebabkan oleh adanya kelainan patologis pada otak. Kelainan dapat berupa tumor otak, stroke, trombosis (sumbatan pada arteri), hipertensi berat, infeksi otak, atau kelainan pembuluh darah otak seperti aneurisma dan arteriovenous malformation. Nyeri kepala jenis ini harus diwaspadai dan mendapatkan penanganan medis segera.
Sebagian besar sakit kepala yang dialami seseorang merupakan jenis sakit kepala primer, yang umumnya tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, berbagai pemicu dapat dianggap sebagai pencetus sakit kepala seperti kurang tidur, pola makan yang tidak teratur, kelelahan, perubahan cuaca, dll.
Berikut ini adalah jenis-jenis sakit kepala primer:
Migrain
Sakit kepala berdenyut dan hanya terjadi pada satu sisi kepala saja. Serangan migrain dapat disertai aura berupa gangguan penglihatan, kebas pada kaki dan tangan, atau gangguan saraf lainnya.
Sakit kepala tipe tegang (tension-type headache).
Sakit kepala ini sering dikaitkan dengan rasa tegang atau kaku di leher hingga kepala. Rasa nyerinya seperti diikat.
Sakit kepala tipe cluster
Dapat menyebabkan keluhan sakit kepala seperti ditusuk, disertai rasa nyeri di sekitar mata, hidung, dan mata kadang berair
Vertigo berbeda dengan sakit kepala lainnya. Vertigo merupakan keluhan pusing berputar, bukan sakit kepala. Vertigo merupakan gejala sensasi diri atau ruangan sekeliling yang terasa berputar atau sensasi ketika tubuh terasa melayang seakan mau terjatuh.
Serangan vertigo dapat bervariasi. Bisa berupa pusing ringan berdurasi sebentar, hingga yang dirasakan parah dan berlangsung lama. Rasanya pun juga layaknya diayun-ayun atau ditarik-tarik ke satu arah. Jika Anda mengalami vertigo yang parah dan berdurasi lama, dapat dipastikan aktivitas harian akan terganggu karena Anda akan kesulitan dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Gejala-gejala vertigo lainnya :
Mual
Muntah
Gerakan mata tidak normal
Sakit kepala
Berkeringat
Mendengar dengungan di dalam telinga
Kehilangan pendengaran
Secara garis besar, vertigo digolongkan menjadi dua jenis, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer adalah jenis vertigo yang lebih banyak dialami. Vertigo jenis ini disebabkan adanya gangguan pada telinga dalam. Vertigo perifer pada umumnya bersifat lebih ringan dibandingkan dengan vertigo sentral.
Bentuk vertigo perifer yang paling banyak menyerang adalah benign positional paroxysmal vertigo (BPPV). Vertigo ini disebabkan adanya deposit kalsium di kanal telinga dalam dan dipengaruhi oleh posisi tubuh.
Sementara itu, vertigo sentral adalah vertigo yang disebabkan karena adanya suatu lesi patologis di otak. Misalnya, pasca stroke, adanya tumor, hingga epilepsi.
Cara mengatasi vertigo
Jangan panik
“Usahakan tetap tenang selama beberapa saat. Atur napas dan jangan menggerakkan kepala secara mendadak. Karena hampir semua kasus vertigo disebabkan oleh BPPV, cobalah untuk menstabilkan kepala dalam posisi tegak. Terkadang memperbaiki posisi kepala dapat membantu mengurangi rasa pusing berputar.
Istirahat sejenak
Menghentikan aktivitas sementara waktu dapat membantu mengurangi keparahan ketika vertigo menyerang. Selain membantu mengurangi gejala, penderitanya juga dapat terhindar dari hal tak terduga seperti jatuh atau cedera lainnya.
Bila mungkin, berbaringlah dengan posisi miring sambil memejamkan mata. Apabila Anda ingin beranjak dari tempat tidur atau sofa, lakukan dengan perlahan dan jangan terburu-buru. Bila perlu, duduklah terlebih dahulu di pinggir tempat tidur untuk beberapa waktu, kemudian barulah bangun dari posisi tersebut.
Lakukan teknik manuver Epley
Salah satu cara paling umum untuk meredakan gejala vertigo adalah dengan melakukan teknik manuver Epley. Ini adalah serangkaian gerakan yang dilakukan sebelum tidur.
Apabila vertigo terjadi di sisi kiri dan telinga kiri, manuver Epley yang dapat dilakukan adalah:
Duduk di tepi tempat tidur dengan cara memutar kepala 45 derajat ke kiri.
Selanjutnya, berbaringlah dan kepala masih miring 45 derajat ke kiri. Pertahankan posisi ini selama 30 detik
Miringkan kepala 90 derajat ke arah kanan dan pertahankan posisi ini selama 30 detik.
Posisikan tubuh dan kepala menghadap ke arah kanan selama 30 detik. Arahkan pandangan mata ke bawah, bukan sejajar.
Apabila vertigo yang Anda alami di sebelah kanan, lakukan cara di atas dengan arah yang berlawanan.
Perbanyak minum air putih
Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik akan membantu meminimalkan masalah pusing dan keseimbangan. Jadi, sesudah mengalami vertigo, Anda wajib memenuhi kebutuhan cairan, khususnya air putih.
Mencegah vertigo kambuh lagi
Prinsipnya, pencegahan vertigo harus dilakukan dengan mempertimbangkan penyebab dan faktor risiko yang dimiliki setiap individu yang mengalami vertigo.
Misalnya, jika vertigo tersebut diakibatkan infeksi pada telinga, tentu saja infeksinya harus segera diatasi sesuai dengan penyebabnya (apakah virus atau bakteri). Jika infeksi tersebut sudah diatasi, maka kemungkinan serangan vertigo dapat dibuat minimal. Selain itu, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan vertigo, yaitu:
Menghindari gerakan kepala secara tiba-tiba
Bangun dari posisi tidur secara bertahap, dengan duduk terlebih dahulu
Posisikan kepala sedikit lebih tinggi dari badan saat tidur
Menghindari gerakan meregangkan leher
Menghindari gerakan membungkuk
Menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
Mengobati secara baik penyakit yang berpotensi menimbulkan vertigo (misalnya diabetes atau tekanan darah tinggi)
Membatasi asupan makanan berlemak
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
Produk Terkait: