Anda pasti ingin tubuhnya terlindungi dengan baik dari serangan mahluk hidup yang tak kasat mata, berukuran sangat kecil, yang dapat merugikan kesehatan tubuh.
Mereka terus berusaha mendobrak pertahanan tubuh kita, dari berbagai arah dan cara. Bila pertahanan tubuh kita lengah atau lemah, mereka dapat berpesta pora menikmati hasilnya, dan pada akhirnya kita jatuh sakit.
Mereka adalah sekumpulan bakteri, jamur, virus dan protozoa. Karena bentuknya yang tidak terlihat oleh mata, benar-benar renik, maka seringkali kita lengah untuk melawannya, atau tidak menyadari mereka telah menyusup ke dalam tubuh kita, yang membuat kita tiba-tiba memiliki keluhan demam, flu, batuk, pilek, letih, lesu, dan tidak ada energi untuk melakukan aktivitas tubuh.
Tubuh memiliki banyak tentara yang siap melawan mereka? Tapi kita tidak mempersenjatai dengan baik, atau membuat kondisi yang mengakibatkan tentara kita kewalahan. Kita lalai untuk mengonsumsi makanan bergizi tinggi, kita jarang berolahraga, tidur kita sering tidak cukup, dan perlu diakui juga kita hidup di lingkungan yang kebersihan dan sanitasi tidak sebaik negara maju. Ini semua membuat tentara tubuh kita sering dibuat tak berkutik melawan mereka.
Garlic, atau bawang putih (Allium sativum L.) adalah umbi berwarna putih yang dikenal sebagai umbi antimikroba. Kemampuan antimikroba bawang putih disebabkan kandungan senyawa organosulfur yang ada di dalam bawang putih. Senyawa organosulfur yang dihasilkan akan berbeda jika proses pengolahan dan ekstrasi pada bawang putih juga berbeda. Allisin merupakan senyawa organosulfur yang keberadaannya sebesar 70–80 persen dari total tiosulfinat di dalam umbi bawang putih.
Kemampuan Garlic dalam menghambat pertumbuhan mikroba telah banyak diteliti. Sebagai contoh, senyawa allisin dapat menghambat pembentukan RNA/DNA dan protein bakteri yang menyebabkan kematian bakteri.
Dalam laporan Biofarmasi Vol 1 (2) : 65-76, ekstrak Garlic dapat menghambat :
1. Bakteri seperti staphylococcus aureus, α- dan β-hemolytic streptococcus, Citrobacter freundii. Enterococuc cloacae, Enterobacter cloacae, Eschericia coli, Proteus vulgaris, Salmonella enteritidis, Citrobacter, Klebsiella pneumonia, Mycobacteria, Pseudomonas aeroginosa, Helicobacter pylori. Lactobacillus ondotyliticus.
2. Jamur seperti Candida albicans, Cryptococuc neofarmans, Aspergilus niger, Fusarium oxysporium, Saccharomyces cereviseae,Geotrichum candidanum, Cladosporium werneckii
3. Virus seperti Herpes simplex virus tipe 1, Herpes simplex virus tipe 2,Parainfluenza tipe 3, Vaccinia virus, Vessicular stomatitis, Human rhinovirus tipe 2
4. Protoza seperti Trypanosoma brucei, Trypanosoma congolense, Trypanosoma vivax.
Wow banyak bukan kemampuan garlic dalam menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, virus dan protozoa, makanya tak heran bila Garlic dikenal sebagi Antimikroba alami terbaik. Tapi ingat proses pengolahan dan ekstraksi garlic dapat menghasilkan senyawa organosulfur yang berbeda, dan kalau asal-asalan prosesnya maka tidaklah mendapatkan senyawa penting seperti yang alam berikan.
Beruntung sekali Garlic dari Synergy diolah secara unik, umbi bawang putihnya dilapisi oleh klorofil dan herbal-herbal lain, selain mengurangi bau dari bawang putih, juga khasiatnya tetap terjaga hingga pada sistem penyerapan usus kecil. Sangat beruntung kalau anda mengonsumsi rutin ramuan unik terbaik dari garlic Synergy. (HP)