Tuberkulosis atau dikenal TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosisBakteri tersebut dapat hidup di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala. Jika tidak ada gejala yang dialami, seseorang disebut mengidap TBC laten, karena bakteri penyebab penyakit ini seolah sedang “tidur”. Kemudian, saat daya tahan tubuh menurun, bakteri penyebab TBC akan berkembang menjadi aktif dan memunculkan gejala.

TBC menular melalui semburan air liur atau droplet ketika pengidap TBC batuk, bersin, bicara, tertawa atau bernyanyi. Meskipun cara penularan TBC mirip dengan pilek atau flu, TBC tidak menular semudah itu. Seseorang berisiko tertular jika berkontak dekat dengan pengidap TBC dalam waktu lama (beberapa jam).

TBC dapat menyerang otak, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung dan tulang belakang. Namun, TBC paling sering menyerang paru-paru. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), TBC berada di peringkat kedua sebagai penyakit menular yang mematikanIndonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah pengidap TBC terbanyak di Asia Tenggara.

TBC sebenarnya memiliki ciri khas tersendiri, dibandingkan penyakit atau gangguan medis lainnya. Karena itu, ketahuilah ciri TBC dan cara tepat penanganannya. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai diantaranya :

1.      Batuk produktif lebih dari 2 minggu

Batuk adalah gejala khas dari banyak penyakit pada saluran pernapasan, termasuk TBCInfeksi TBC di paru-paru dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir, yang memicu batuk berdahak. Namun, ada juga yang tidak memicu peningkatan produksi lendir dan membuat pengidap TBC mengalami batuk kering. Pada kondisi yang parah, batuk dapat disertai dengan keluarnya darah.

2.      Penurunan berat badan secara drastis

TBC membuat pengidapnya kehilangan nafsu makan. Batuk yang terus-menerus juga menyulitkan pengidap TBC menelan makanan. 

3.      Berkeringat pada malam hari

4.      Demam

Demam dapat terjadi karena sistem imun sedang bereaksi melawan infeksi bakteri TBC, terutama pada tahap awal infeksi. Demam yang dialami umumnya hilang dan kambuh dalam beberapa waktu, dan bisa dirasakan dalam waktu lebih dari 3 minggu.

5.      Sesak napas

Infeksi bakteri TBC di paru-paru dapat menyebabkan peradangan yang meningkatkan produksi lendir, serta penumpukan sel-sel mati di paru-paru akibat serangan bakteri. Kondisi ini dapat menghambat keluar masuknya udara ke paru-paru, membuat pengidap TBC mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas.

Semua orang berisiko tertular tuberkulosis. Tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularannya, seperti 

·Melemahnya sistem kekebalan tubuh akibat mengidap penyakit atau meminum obat-obatan tertentu 

·Bayi dan anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang

·Orang lanjut usia yang sistem kekebalan tubuhnya mulai menurun

·Individu yang bepergian ke daerah dengan kasus TBC tinggi

·Konsumsi alkohol berlebihan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

·Tinggal bersama pengidap TBC

Tuberkulosis dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani. Seiring waktu, bakteri dapat merusak organ paru-paru maupun organ lain yang terinfeksi. Komplikasi TBC yang perlu diwaspadai, diantaranya :

·Nyeri punggung adalah komplikasi umum dari tuberkulosis

·Kerusakan sendi yang mempengaruhi pinggul dan lutut

·Pembengkakan selaput yang menutupi otak (meningitis). Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala yang berlangsung lama

·Masalah hati atau ginjal

·Peradangan dan penumpukan cairan pada paru-paru dapat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa

Produk :

Colostrum

Chlorophyll Plus

Noni Plus